Twist Hidangan Thailand Modern
A
A
A
JAKARTA - Bila Anda penyuka hidangan Thailand, tetapi ingin merasakan sesuatu yang berbeda dengan perpaduan banyak pengaruh budaya kuliner, cobalah datang ke tempat hangout yang satu ini.
Di Greyhound Café, berbagai sajian Thailand hadir dengan konsep yang lebih kontemporer, mencampurkan rasa seni dengan budaya kuliner. Mengambil sisi tradisional yang lebih jauh dijadikan menu modern, mulai ide kuliner jalanan hingga budaya kuliner, dari rasa lokal menjadi internasional, semuanya dijadikan satu.
Ini merupakan gaya yang diusung Greyhound Cafe, makanannya simpel dan mudah dengan sisi twist kreatif. “Jika ingin mencari rasa yang tradisional bukan di sini, karena makanan kami sudah di-twist ,” sebut Andhika Nuary, Assistant Manager Online & Digital Communication Arena Group yang membawahi Greyhound Cafe.
Ketika masuk ke kafe yang terletak di Grand Indonesia, West Mall Lantai G, desain interior yang bernuansa kontemporer menegaskan rasa sajiannya. Ada banyak ornamen ruangan dari material kayu dan metal dalam sisi minimalis sebagai atmosfernya.
Untuk makanannya, pesanlah beberapa signature menu , di antaranya ada Greyhound Cafe famous fried chicken wings atau sayap ayam ala Greyhound Cafe, ayam yang dimarinasi dengan fish sauce dan daun pandan.
Tampilannya terlihat biasa saja, tetapi rasanya akan mengingatkan kita pada Thai street food. Kemudian, ada menu bukan nasi goreng dengan daging kepiting.
Disebut bukan nasi goreng karena memang utamanya justru daging kepitingnya lebih banyak dibanding nasi gorengnya. Menikmatinya harus dengan diaduk rata dan diberi tambahan kecap asin serta irisan cabai rawit.
Sajian ikut menyertakan sup yang akan menetralkan rasa gurih adukan daging kepiting dan nasi goreng. Pelengkap lain ada timun yang memberi kesegaran.
Twist lainnya mengambil fusion Italia, yaitu salmon sashimi dengan saus pedas Thailand. Irisan daging ikan salmon tipis yang segar itu dipadu bersama saus pedas ala Thailand. Beralih ke dessert, menu yang satu ini sangat direkomendasikan dan memang menjadi favorit pengunjung. Coconut crepe cake yang lembut itu diselipi daging buah kelapa asli.
Saat KORAN SINDO mencobanya, terasa seperti sedang menikmati es kopyor, tetapi dengan tekstur sangat lembut menyentuh lidah. Terakhir untuk minuman, tentu saja jika datang ke restoran Thailand harus memesan Thai tea . Namun, Thai tea di sini amat berbeda dengan teh Thailand di tempat lain.
Pertama kali disajikan, teh berbentuk seperti gumpalan es serut berwarna cokelat yang berada di gelas besar. Semakin lama es mencair, kemudian menjadi minuman teh. Bagi penyuka manis, tentu akan tepat memilih minuman ini untuk melengkapi teman bersantap sejak awal. Namun, agaknya Anda yang kurang menyukai Thai tea yang terlalu manis sebaiknya memesan minuman lain. (Dyah Ayu Pamela)
Di Greyhound Café, berbagai sajian Thailand hadir dengan konsep yang lebih kontemporer, mencampurkan rasa seni dengan budaya kuliner. Mengambil sisi tradisional yang lebih jauh dijadikan menu modern, mulai ide kuliner jalanan hingga budaya kuliner, dari rasa lokal menjadi internasional, semuanya dijadikan satu.
Ini merupakan gaya yang diusung Greyhound Cafe, makanannya simpel dan mudah dengan sisi twist kreatif. “Jika ingin mencari rasa yang tradisional bukan di sini, karena makanan kami sudah di-twist ,” sebut Andhika Nuary, Assistant Manager Online & Digital Communication Arena Group yang membawahi Greyhound Cafe.
Ketika masuk ke kafe yang terletak di Grand Indonesia, West Mall Lantai G, desain interior yang bernuansa kontemporer menegaskan rasa sajiannya. Ada banyak ornamen ruangan dari material kayu dan metal dalam sisi minimalis sebagai atmosfernya.
Untuk makanannya, pesanlah beberapa signature menu , di antaranya ada Greyhound Cafe famous fried chicken wings atau sayap ayam ala Greyhound Cafe, ayam yang dimarinasi dengan fish sauce dan daun pandan.
Tampilannya terlihat biasa saja, tetapi rasanya akan mengingatkan kita pada Thai street food. Kemudian, ada menu bukan nasi goreng dengan daging kepiting.
Disebut bukan nasi goreng karena memang utamanya justru daging kepitingnya lebih banyak dibanding nasi gorengnya. Menikmatinya harus dengan diaduk rata dan diberi tambahan kecap asin serta irisan cabai rawit.
Sajian ikut menyertakan sup yang akan menetralkan rasa gurih adukan daging kepiting dan nasi goreng. Pelengkap lain ada timun yang memberi kesegaran.
Twist lainnya mengambil fusion Italia, yaitu salmon sashimi dengan saus pedas Thailand. Irisan daging ikan salmon tipis yang segar itu dipadu bersama saus pedas ala Thailand. Beralih ke dessert, menu yang satu ini sangat direkomendasikan dan memang menjadi favorit pengunjung. Coconut crepe cake yang lembut itu diselipi daging buah kelapa asli.
Saat KORAN SINDO mencobanya, terasa seperti sedang menikmati es kopyor, tetapi dengan tekstur sangat lembut menyentuh lidah. Terakhir untuk minuman, tentu saja jika datang ke restoran Thailand harus memesan Thai tea . Namun, Thai tea di sini amat berbeda dengan teh Thailand di tempat lain.
Pertama kali disajikan, teh berbentuk seperti gumpalan es serut berwarna cokelat yang berada di gelas besar. Semakin lama es mencair, kemudian menjadi minuman teh. Bagi penyuka manis, tentu akan tepat memilih minuman ini untuk melengkapi teman bersantap sejak awal. Namun, agaknya Anda yang kurang menyukai Thai tea yang terlalu manis sebaiknya memesan minuman lain. (Dyah Ayu Pamela)
(nfl)